Berita viralKriminalMedia Sosialviral tiktok

Kasus Tangmo Nida Terbaru bikin lebih gempar

Kasus Tangmo Nida Terbaru Bikin Lebih Gempar

Update Kasus Tangmo Nida sekarang lebih gempar. Panida, ibu Tangmo Nida, tiba-tiba memecat ahli forensik Thailand Dr Pornthip dari kasus Tangmo Nida.

Keputusan Panida memecat ahli forensik Thailand Dr Pornthip dari kasus Tangmo Nida, disampaikan oleh tim kuasa hukumnya. Panida meminta ahli forensik Thailand Dr Pornthip untuk keluar dari kasus Tangmo Nida.

Keputusan Panida memecat Dr Pornthip membuat gempar seantero Thailand. Keputusan ini disampaikan langsung kepada Komisi Hak Azasi Thailand yang membawahi tim forensik jenazah Tangmo Nida.

Diketahui ahli forensiik Dr Pornthip merupakan ketua tim forensik Tangmo Nida. “Publik Thailand sangat terkejut dengan sikap Panida ini. Apalagi tim forensik sempat mengatakan proses otopsi terhadap jenazah Tangmo masuk ke tahapan kesimpulan”. Kutipan YouTuber Anjas di Thailand yang tayang 29 Maret 2022 malam hari.

Anjas pun menyampaikan, ada tiga permintaan Panida yang disampaikan kepada Komisi Hak Azasi Thailand. Selain memecat Dr Pornthip dari kasus Tangmo Nida, Panida juga meminta agar hasil otopsi bagian vital Tangmo Nida tak dipublikasikan.

Kemudian untuk permintaan ketiga atau terakhir. Panida mendesak agar lima orang yang berada di speedboat bersama Tangmo Nida pada saat kejadian, tak dilakukan tes kebohongan.

Seperti diketahui, kelima orang yang berada di speedboat bersama Tangmo Nida. Saat kejadian diantaranya Wisapat Sand Manomairat alias Sand, Nitas Job Kiratisoothisathorn alias Job, Tanupat Por Lerttaweewit alias Por, Phaiboon Robert Trikanjananun alias Robert, dan Idsarin Gatrick Juthasuksawat alias Gatick yang menjadi manajer Tangmo Nida.

Baca Juga  Kecelakaan Helikopter Rombongan Kapolda Jambi

Permintaan ini juga sangat mengagetkan. Sebelumnya, dari kelima orang itu, Panida hanya mau berbaikan dengan Por dan Robert saja. Sementara tidak dengan yang lainnya. Bahkan ke Gatick, Panida sempat menyebutkan Gatick merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kematian Tangmo Nida.

Belum diketahui pasti tentang latar belakang mengapa Panida memutuskan memecat Dr Pornthip. Begitu pula soal permintaannya agar lima orang yang berada di speedboat pada saat kejadian tak dilakukan tes kebohongan.

Perjalanan Haru Karir Tangmo Nida

berita terbaru paling geger dalam kasus tangmo nida

Kesuksesan artis Tangmo Nida berawal dari Channel 7 dengan menjadi aktris independen. Tangmo Nida atau sebagai Nida telah memasuki industri hiburan ini, melalui Miss Teen Thailand pada tahun 2002. Pekerjaan pertamanya sebagai aktris penjahat adalah dalam drama Benja Keeta Love (2003).

Melanjutkan peran antagonis, Nida memainkan peran berlawanan dari pemeran utama wanita dalam Oun Ai Rak (2004). Sebuah drama yang mencerminkan kehidupan masyarakat, karena perannya telah banyak dibahas.

Pada tahun 2006, Nida berhasil menjadi pemeran utama drama Yai Baiba. Dalam drama itu dia berperan sebagai seorang karakter dengan kehidupan tragis. Meski tanpa dialog, Nida berhasil menyampaikan karakter emosional dengan baik melalui film tersebut.

Kemudian, Nida sempat dikontrak oleh Channel 7. Di sana, Nida berperan dalam beberapa serial. Serial tersebut seperti

  • Damnoen Rak 2 (2008)
  • Dam Kam (2009)
  • Pew Talat Taek (2010)
  • Pleong Rak Ban Na (2011)
  • Untuk Menunggu Hari Ini (2013)

Berada di bawah Channel 7 selama lebih dari 11 tahun. Nida memutuskan untuk menjadi aktris lepas pada tahun 2014. Nida kemudian bermain di film Sai Dye (2017) di Channel 8 dengan berperan sebagai antagonis. Adapun peran Nida lainnya yang tidak bisa dilupakan yaitu Khun Chai yang juga difilmkan pada tahun 2022.

Baca Juga  Menu Di Tea Break Yang Wajib Di Coba

Ternyata Begini Alasan Ibu Panida Dalam Penghentian  Penanganan

GEGER! UPDATE KASUS TANGMO NIDA. Sosok Panida, ibu dari artis cantik Thailand Tangmo Nida. Panida akhirnya mengungkap alasan sebenarnya atas permintaan penghentian penanganan kasus Nida.

Terungkap, dirinya telah meminta Dokter Pronthip, seorang ahli forensik, untuk berhenti mengurus kasus kematian anak tersebut. Banyak yang menduga bahwa Dokter Pornthip dalam melakukan otopsi pada jenazah Tangmo Nida tidak berjalan seperti yang diinginkan Bu Panida.

Paling lambat, Senin 28 Maret 2022 pukul 14.00 waktu Thailand. Hari itu, Ibu Panida secara resmi menyerahkan surat dengan teguran keras kepada DPR. Pernyataan itu menyatakan bahwa Dokter Porntip harus mengundurkan diri dari penyelidikan kematian artis cantik Tangmo Nida.

Ibu Panida juga didampingi kuasa hukum Decha dalam menyerahkan surat tersebut kepada Komite Komnas-HAM Thailand.

Sementara itu, surat dari ibu Panida yang meminta Dokter Pornthip berhenti menangani kasus kematian Tangmo Nida. Salah satu Senator Thailand selaku Ketua Komite Hak Asasi Manusia, Somchai Sawangkarn, langsung diterima.

“Dokter Pornthip bisa mewawancarai media tentang hasil otopsi kepala dan gigi Tangmo Nida. Tapi setelah itu harus dihentikan. Karena polisi akan marah karena terlalu banyak ikut campur dalam kasus ini,” katanya.

Seperti diketahui, Doctor Pornthip didaulat oleh ibunda Artis Tangmo Nida. Ibu Panida diinformasikan untuk mendampingi hasil otopsi kedua jenazah anak tersebut.

Sekilas Peran Senator Porntip Rojanasunan Dalam Kasus Tangmo Nida

Sederet siluet Senator Porntip Rojanasunan. Pakar forensik Thailand yang terkenal ini, berada di dewan pengawas untuk otopsi kedua mayat Tangmo Nida. Beliau sering mengikuti kegiatan membela kaum tertindas di Thailand.

Wanita paling galak di parlemen, telah berkecimpung di bidang sains dan banyak mengungkap sejumlah kasus. Bahkan, wanita paruh baya ini pernah terlibat kasus besar. Seperti kasus Hangtong 1998 dan tsunami Thailand pada 2004.

Baca Juga  Lima Sekawan Menerjang Sungai Demi Pungut Sampah

Selain itu, wanita yang dijuluki sebagai dokter kematian oleh masyarakat Thailand. Senator Porntip ini sering mendapat penghargaan dari Kerajaan Thailand.

Namun, wanita yang mendukung gaya kaum muda mudi ini terus mengkritik berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kerajaan Thailand. Contohnya seperti mengenai hasil otopsi yang tidak dapat diakses oleh publik.