Seputar Informasi Dunia Tiktok
Puan Maharani jadi Capres, Beredar informasi yang menyebut PDI Perjuangan telah resmi mengusung Puan Maharani menjadi calon presiden yang akan maju dalam Pilpres 2024. Informasi ini di sebarkan melalui video yang di unggah oleh kanal YouTube narasi politik beberapa waktu lalu. Dalam unggahannya kanal YouTube ini menuliskan narasi sebagai berikut. “Hot News! Gagal Nyapres! PDIP Resmi Usung Puan Maharani Hempaskan Ganjar.” Nasib Ganjar Makin Tak Jelas. PDI Kukuh Usung Puan Maharani Bakal Capres 2024 Hingga kini, video ini telah di tayangkan lebih dari 2,2 ribu kali. Lalu benarkah klaim tersebut?
Berdasarkan penelusuran, klaim PDI Perjuangan telah resmi mengusung Puan Maharani sebagal calon presiden yang akan maju dalam Pilpres 2024 adalah salah. Dalam video ini sama sekali tidak menjelaskan soal pengusungan Ketua DPR RI tersebut sebagai calon presiden usungan PDI Perjuangan Video ini justru berisi beberapa momen yang berbeda-beda. Meliputi momen ketika Ganjar Pranowo di beri sanksi teguran lisan oleh DPP PDIP usai menyatakan siap menjadi capres 2024 dan beberapa potongan tayangan kanal YouTube Refly Harun. Selain itu, narator dalam video ini hanya membacakan artikel berjudul Siapa Bilang Ganjar Rela Keluar Partai demi ‘Jegal’ Anies? Refly Harun: Tanpa PDIP, Tidak Sakti! yang di unggah oleh Suara.com. Melansir dari penelusuran Google, di dapatkan informasi bahwa hingga kini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum mendeklarasikan siapa nama kader yang akan maju dalam kontestasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa kabar PDIP telah resmi mengusung Puan Maharani menjadi calon presiden 2024 adalah keliru. Informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam hoaks kategori konten menyesatkan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat kembali mengungkit soal isu reshuffle kabinet Jokowi yang begitu panas belakangan ini. Djarot menyampaikan bahwa dia yakin Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut kocok ulang menteri adalah keniscayaan. Akan tetapi menurut Djarot, reshuffle tetap akan terjadi kedepannya. “Yes, (reshuffle) keniscayaan. Kalau menurut saya (reshuffle) pasti (di lakukan),” ucap Djarot saat di temui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (03/01/2023). Djarot sendiri mengaku tak menahu soal momen kapan reshuffle itu di umumkan.
Kendati demikian, Djarot menyebut Jokowi biasanya memperkenalkan menteri hasil reshuffle pada hari Rabu Pon, seperti pengalaman yang lalu-lalu. “Ya itu jangan bertanya kepada saya. Ya biasanya Rabu Pon, Rabu Pon itu setiap bulan ada. Nah jadi kita tunggu saja, Rabu Pon-nya itu yang bulan apa,” ungkap Djarot. Politikus PDIP itu tetap yakin bahwa sang presiden bakal melakukan perombakan di kabinetnya. Meski tak tahu tahu kapan akan terjadi, Djarot meminta publik untuk tinggal menunggu saja.
“Itu pasti akan dilakukan, pasti. Apakah akan jangka waktu dekat, atau dua tiga bulan menurut Pak Jokowi tunggu waktunya, tungggu saja kan begitu, tapi pasti,” imbuhnya.
Djarot mengutarakan alasan mengapa reshuffle perlu dilakukan. Dia menilai kabinet kurang solid sementara ada kebutuhan untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan di Indonesia yang kokoh sehingga bisa di lanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.
“Kabinet Indonesia Maju betul-betul harus solid. Seluruh pembantu presiden harus loyal kepada presiden. Mereka harus jadi die hard-nya presiden terkait dengan keputusan-keputusan presiden,” ulasnya.
Djarot Syaiful Hidayat yang juga Ketua DPP PDIP kembali membuat kuping elite Partai NasDem panas, ia kembali bersuara soal reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak segan ia bahkan menyindir agar sebaiknya menteri dari NasDem mengundurkan diri. Djarot menilai, menteri-menteri dari NasDem lebih baik mengundurkan diri agar lebih gentle. Hal itu didasarkan pada kinerja mereka selama ini.
Diketahui, Partai NasDem memiliki tiga sosok kader di Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menkominfo Jhonny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Sejak awal Djarot PDIP getol menyoroti dua di antara menteri itu yakni Menteri Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Siti Nurbaya Bakar.
Alasan Djarot agar menteri NasDem mengundurkan diri tak hanya soal alasan kinerja, tapi juga partai. NasDem yang merupakan koalisi pendukung Jokowi belakangan justru mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres 2024. Disinyalir, hal itu membuat Jokowi maupun PDIP kebakaran jenggot.
“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Djarot menilai para menteri-menteri NasDem kekinian sudah tidak cocok dengan apa yang di perjuangkan Presiden Jokowi. Terlebih mengusung Anies sebagai antitesa dari pemerintahan Jokowi. “Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan pak Jokowi, termasuk yang di sampakkan adalah sosok antitesis pak Jokowi,” tuturnya.
Menurutnya jika NasDem bertahan dengan mengusung perubahan, justru akan di khawatirkan ke depan jika berkuasa tidak akan melanjutkan apa yang sudah di bangun oleh pemerintahan Jokowi. Ya di khawarirkan adalah apa yang di kerjakan pak Jokowi selama 10 tahun yang sudah seperti ini, ini akan tidak berlanjut kepada masa pemerintahan sesudahnya, siapapun presidennya. Ini kan yang menjadi pertanyaan kita,” katanya lagi.
Djarot yang kini duduk di Komisi IV DPR RI mengaku memiliki catatan tersendiri terhadap dua menteri NasDem yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau LHK Siti Nurbaya Bakar.
“Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan KLH itu perlu di evaluasi,” ujar dia. “Ada beberapa alasan kenapa menteri pertanian, menteri LHK perlu di evaluasi, juga terkait dengan partai nasdem yang sudah mendahului mendeklarasikan calon presidennya,” sambung Djarot.
Menanggapi gonjang-ganjing isu reshuffle kabinet, Partai NasDem sudah ambil ancang-ancang. Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie menyatakan, partainya siap jika seandainya nanti menterinya didepak dari kabinet lewat reshuffle.
Ia bahkan menegaskan, NasDem sama sekali tak khawatir jika pada akhirnya Jokowi ‘menendang’ menteri mereka dari kabinet. “NasDem nggak khawatir sedikitpun, NasDem siap menghadapi segala situasi,” kata pria yang akrab disapa Gus Choi saat dihubungi, Jumat (23/12/2022).
Kendati begitu, Gus Choi mengatakan, perombakan kabinet atau reshuffle menjadi hak prerogratif presiden. Ia menyerahkan sepenuhnya terkait perombakan kabinet kepada Jokowi. “Hak prerogatif presiden. Silakan saja maunya apa,” ucap dia.