Korut Tembakkan 3 Rudal

Korut Tembakkan 3 Rudal , Dan Korea Utara di laporkan menembakkan tiga rudal ke wilayah Korea Selatan. yang di tanggapi Seoul dengan membunyikan sirene serangan udara. kata pejabat pada Rabu (2/11/2022). Langkah Pyongyang tersebut di sebut sebagai langkah provokatif yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung Korea itu.

Menyitat laman VOA, pihak militer Korea Selatan menyatakan Korut Tembakkan 3 Rudal, salah satu rudal jatuh ke perairan yang berjarak hanya 57 kilometer sebelah timur Sokcho, kota wisata pantai di timur laut Korea Selatan.

Korut Tembakkan 3 Rudal lainnya dan jatuh di 167 kilometer dari Ulleung County, wilayah pulau yang jarang penduduknya di lepas pantai timur Korea Selatan.

Sirene serangan udara terdengar di Kabupaten Ulleung, kata para pejabat. Korea Utara menembakkan hampir 50 rudal kore balistik pada tahun ini yang merupakan rekor, tetapi tidak ada peluncuran yang di tujukan ke wilayah Korea Selatan dengan cara terbaru.

Peluncuran itu di lakukan di tengah kekhawatiran uji coba rudal kore Utara dan ketika Pyongyang mengeluarkan peringatan yang semakin tegas terhadap Amerika dan sekutunya Korea Selatan.

Pada Selasa, Korea Utara memperingatkan untuk hari kedua berturut-turut bahwa Washington dan Seoul harus menghentikan latihan militer yang meningkat baru-baru ini sebagai tanggapan terhadap langkah Korea Utara itu.“Ketergesaan dan provokasi militer seperti itu tidak bisa di toleransi.

 

PBB Sebut Program Rudal Korea Utara Didanai Kripto Curian

Korut Tembakkan 3 Rudal

Serangan siber Korea Utara telah mencuri mata uang kripto senilai jutaan dolar untuk mendanai program misil negara itu. Hal tersebut di ungkap laporan PBB.

Menurut temuan para penyelidik, antara 2020 dan pertengahan 2021, para penyerang siber mencuri lebih dari 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 720,12 miliar aset digital.

Baca Juga  Peluru Oknum Polisi Nyasar Tewaskan Warga

Ditambahkannya, serangan semacam itu merupakan “sumber pendapatan penting” untuk program rudal nuklir dan balistik Pyongyang.

Sebagaimana melansir laman BBC, Senin (7/2/2022), temuan itu di laporkan diserahkan kepada komite sanksi PBB pada Jumat (4/2/2022). Serangan siber menargetkan setidaknya tiga pertukaran mata uang kripto di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.

Laporan tersebut juga merujuk pada sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu oleh perusahaan keamanan Chainalysis.Dinyatakan bahwa serangan siber Korea Utara dapat menjaring aset digital senilai 400 juta dolar AS atau senilai Rp 5,76 triliun tahun lalu. Dan pada 2019, PBB melaporkan bahwa Korea Utara telah mengumpulkan sekitar 2 miliar dolar AS untuk program senjata pemusnah massalnya dengan menggunakan serangan siber yang canggih.

Korea Utara telah di larang oleh Dewan Keamanan PBB untuk melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan rudal balistik ke korea selatan . Laporan PBB mengatakan bahwa meskipun sanksi melumpuhkan, Korea Utara telah mampu terus mengembangkan infrastruktur nuklir dan rudal balistiknya.

Ia juga terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan di luar negeri, termasuk melalui sarana siber dan penelitian ilmiah bersama.

Pemantau sanksi mengatakan telah terjadi “percepatan yang nyata” dari pengujian rudal oleh Pyongyang.

AS mengatakan pada Jumat bahwa Korea Utara melakukan sembilan uji coba rudal bulan lalu.

“DPRK menunjukkan peningkatan kemampuan untuk penyebaran cepat, mobilitas luas (termasuk di laut), dan peningkatan ketahanan pasukan misilnya,” kata pemant. Menurut laporan PBB, kurangnya informasi dari Korea Utara membuat sulit untuk menentukan berapa banyak penderitaan yang disebabkan oleh sanksi internasional

Korut Tembakkan 3 Rudal ke Arah Jepang, Sudah 6 Kali Tes Roket Tahun Ini

Uji coba rudal Korea Utara belakangan ini tidak begitu di gubris Tokyo. Reaksinya sangat berbeda dari Agustus 2017 lalu, ketika publik Jepang terbangun oleh suara sirene peringatan serangan udara. Tanpa peringatan, Korea Utara saat itu menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM), melampaui Jepang ke Samudra Pasifik. Tindakan yang menghebohkan.

Baca Juga  Prabowo Yakin Bakal Jadi Pemikat Parpol

Kali ini rudal Korea Utara semuanya berjarak pendek, dan mendarat di laut, jauh dari pantai Jepang. Kim Jong-un tampaknya menahan diri, untuk saat ini. Tapi itu bisa berubah jika dia tidak mendapatkan hasil yang dia inginkan. Menurut kalangan analis militer peluncuran terbaru ini menunjukkan bahwa Korea Utara sedang bergerak cepat menuju kemampuan pertahanan nuklir yang efektif dan total.

“Dari sudut pandang saya, itu bisa diprediksi,” kata Profesor Kim Dong Yup, mantan komandan angkatan laut Korea Selatan. “Kami terkejut karena kami meremehkan teknologi Korea Utara dan menganggap mereka menderita saat ini. Faktanya, Korea Utara jelas-jelas meningkatkan kemampuan militernya lebih cepat dari yang kami duga.”

Setelah tes rudal pada 5 dan 10 Januari lalu, Pyongyang mengklaim telah berhasil menguji sesuatu yang di sebut “kendaraan luncur hipersonik” (HGV) dan ” (MARV).

AS Sebut Korut Tembakkan 3 Rudal Makin Mengganggu Keamanan

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin mengatakan bahwa perkembangan senjata dan rudal milik Korea Utara makin mengganggu keamanan regional.

Hal itu disampaikan Lloyd Austin usai berbicara dengan mitranya dari Korea Selatan di Seoul, Kamis (2/12/2021).

AS meminta Korut agar terlibat dalam dialog, kata Austin saat konferensi pers. Ia mengatakan bahwa diplomasi merupakan pendekatan terbaik untuk membujuk Korut.

Austin dan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, selaku Kepala Staf Gabungan, menggelar pembicaraan militer tahunan dengan sejumlah pejabat Korsel . AS berjanji untuk mempertahankan jumlah pasukan AS saat ini di Korsel yang mencapai 28.500 personel, kata Menteri Pertahanan .

Suh juga menuturkan bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan dalam memenuhi syarat pemindahan kendali komando masa perang pasukan gabungan mereka ke Korsel. (Antara/Reuters)

Baca Juga  Tempat Ngopi Jakarta Barat Yang Terbaik

Kementari Ancaman Nuklir Korut, Menhan Prabowo

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan Indonesia berniat menjalankan peran sebagai juru damai di tengah semakin meningkatnya tensi di kawasan Asia akibat adanya ancaman uji coba nuklir Korea Utara.

Pernyataan ini disampaikan Menhan ketika menghadiri Indo Defence Expo & Forum 2022 yang digelar di Jakarta pada Rabu (2/10).

“ bersyukur politik luar negeri  dari dulu bebas aktif.  tidak berpihak, [dan] kita non-blok,” ujarnya. “Kita bersahabat dengan semua negara, jadi kita bersyukur bahwa kita bisa menjadi mediator [dan] penyejuk.  ingin menjadi juru damai di mana-mana.”

Di tengah intensnya uji coba rudal yang dilancarkan Korut, berbagai negara telah mengeluarkan respons.

Korea Selatan Melakukan Latihan Gabunggan

Pada Senin, AS dan Korea Selatan memulai salah satu latihan gabungan udara terbesar mereka, yang akan berakhir pada Jumat. Latihan Vigilant Storm itu melibatkan ratusan pesawat yang melakukan mock attack atau serangan tiruan.

Sedangkan awal Oktober, Washington mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir, USS Ronald Reagan, ke dekat Semenanjung Korea.

Akhir bulan lalu, Amerika Serikat juga berjanji bahwa akan ada respons yang tegas apabila Korut nekat melakukan uji coba nuklir. “Kami mendesak [Korut] untuk menahan diri dari melakukan provokasi yang lebih jauh,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, yang juga menyebut tindakan Korut “sembrono” dan mengganggu stabilitas kawasan.

Ia juga menekankan bahwa AS akan menggunakan kemampuan militernya secara maksimal, “termasuk pertahanan nuklir, sekutunya di kawasan. Indonesia sendiri, menurut Prabowo, indonesia telah memulai mempersiapan-persiapan yang di perlukan guna mengantisipasi potensi nuklir di kawasan. Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara terperinci apa saja mitigasi yang di maksud. “Kita berharap tentunya [peluncuran nuklir oleh Korut] tidak terjadi. Kita sedang mengadakan langkah-langkah untuk waspada,” sebut Prabowo.

Kantor berita Korut, KCNA, telah menerbitkan laporan lengkap yang mengklaim bahwa rudal-rudal yang di luncurkan dalam uji coba di beberapa pekan terakhir di rancang .

Korut mengatakan militernya berlatih memuat rudal dengan hulu ledak nuklir taktis, yang merupakan senjata jarak pendek .

Negara itu juga mengklaim telah berhasil menyimulasikan serangan ke pangkalan militer, pelabuhan, dan bandara udara di Korsel.